Orang-Orang Purbalingga di Suriname

Kasim, Orang Purbalingga di Suriname (Dok : Nationaal Archief)
Saya menemukan informasi menarik saat sedang meriset soal ‘Pertempuran Lamuk’ yang terjadi pada saat agresi militer Belanda ke II di Purbalingga. Pertempuran itu cukup sering saya dengar, kakek saya juga pernah cerita tetapi sedikit informasi tertulis tentang itu.

Oleh karena itu, saya pun penasaran dan mencoba mencari datanya pada arsip Belanda yang biasanya cukup lengkap. Saya pun memasukan kata kunci kata dalam Bahasa Belanda yang sedikit saya ketahui, plus kata 'Lamoek'.

Voila, saya justru menemukan catatan yang cukup menarik, yaitu tentang orang Lamuk yang bermigrasi ke Suriname pada era kolonial. Pada laman Nationaal Archief alias Arsip Nasional Belanda bertajuk Suriname : Contractarbeiders uit Java tercatat ada dua orang Lamuk atas nama Kasim dan Karwan yang migrasi ke Suriname sebagai Contractarbeiders alias Pekerja Kontrak.

Data Pemerintah Belanda sangat detail tentang para pekerja kontrak dari Jawa di Suriname, lengkap disertai foto diri. Kemudian, ketika saya menelusuri lebih jauh ternyata cukup banyak orang Purbalingga yang bermigrasi ke Suriname selama periode 1890-1930. Pada arsip tersebut tercatat ada 565 orang yang berasal dari Afdeling / Kabupaten Poerbolinggo.

Misal, saya contohkan data tentang Kasim dan saya coba terjemahkan via google translate ya. Kasim ini umurnya baru 16 tahun saat dibawa ke Suriname. Liat fotonya deh, Kasim yang memegang nomor 13 tampak masih muda banget kan. 

Huh, Belanda kurang ajar memang, masih anak-anak sudah diangkut. Sontoloyo..!

Oke, kembali ke laptop, berikut data Bro Kasim yang ada di Nationaal Archief :

Naam / Nama : Kasim
Vadersnaam / Nama Ayah : Kasim
Geboorteland / Negara Asal : Nederlands Indie (Hindia Belanda)
Lengte / Tinggi Badan : 153
Herkenningsteken / Ciri Fisik : kl litt voorhoofd (ada tanda lahir di dahinya)
Geslacht / Jenis Kelamin : man (laki-aki)
Leeftijd jaren / Umur : 16 tahun
Godsdienst / Agama : moslim
Afreisplaats / Titik Keberangkatan : Batavia (Jakarta)
Datum afreis / Tanggal Keberangkatan : 24-9-1928
Schip / kapal : Buitenzorg IV
Schip soort / Jenis kapal : ss
Monsternummer / jumlah penumpang : 112
Aankomstplaats / tempat kedatangan : Paramaribo
In dienst van Agenten der NHM / dalam pelayanan agen : gedelegeerde der Sur. Cult. Mij. (sepertnya nama agennya)
Voor wie / untuk siapa : koloniaal gouvernement (pemerintah kolonial)
Contractcode / kode kontrak : AF2064
Datum begin contract / tanggal dimulainya kontrak : 11-11-1928
Datum einde contract / tanggal berakhirnya kontrak : 11-11-1933
Datum cvo / tanggal cvo : 8-6-1934
Datum premie ontvangst / tanggal penerimaan premi : 4-3-1941
Gewest / wilayah : Banjoemas
Afdeling / kabupaten : Poerbolinggo
District / kecamatan : Boekatedja
Desa / dorp : Lamoek
Plantage / perkebunan : Dordrecht en Peperpot
Schip terugkeer / pengembalian kapal : niet teruggekeerd (tidak dikembalikan)

Kemudian ada catatan, Naamsgegevens heeft op 1-6-1956 gekozen de geslachtsnaam Kasantaroeno en d e voornaam Kasim. Artinya kurang lebih pada pangkalan data nama tercatat pada 1-6-1956 Kasim memilih nama keluarga Kasantaroeno sebagai nama keluarganya.

Jadilah Mas Kasim menjadi Kasim Kasantaroeno, Wong Lamoek di Paramaribo, Suriname.

Kasim ini termasuk periode akhir para pekerja kontrak yang diberangkatkan ke Suriname. Sementara kawan satu desanya, Karwan sudah jauh lebih dulu berangkat. Ia berangkat pada 18 tahun lebih dulu pada 2-7-1910. Karwan yang berangkat pada usia 25 tahun diangkut Kapal Prins Willem IV melalui Semarang.
Karwan, Orang Purbalingga di Suriname (Dok : Nationaal Archief)
Mas Karwan dipekerjakan di perusahan yang berbeda dengan Bro Kasim yaitu Marienburg en Zoelen. Karwan juga tercatat tidak dipulangkan dan memilih nama keluarga Karsomenawi pada 28-7-1950.
Bangsawikrama, Orang Purbalingga di Suriname (Dok : Nationaal Archief)
Selain dua pria asal Lamoek itu ada juga Bangsawikrama asal Desa Gumiwang (Saat ini masuk Kecamatan Kejobong) yang berangkat pada 15-8-1927. Pria berusia 30 tahun itu berangkat melalui Batavia dengan kapal Madioen IV. Pak Bangsawikrama ini satu perusaahaan dengan Karwan, yaitu, Marienburg en Zoelen.

Tak hanya lelaki, wanita juga banyak diangkut ke Suriname oleh Belanda. Salah satunya, seseorang bernama Bok Ardjati (Bok ini sepertinya Mbok apa ya, soalnya seluruh data yang berjenis kelamin perempuan diawali dengan kata Bok dan kata itu bukan Bahasa Belanda). Perempuan asal Desa Madjatengah (Saat ini masuk di Kecamatan Kemangkon) ini dibawa ke Suriname saat berumur 23 tahun.
Bok Ardjati, Perempuan Purbalingga di Suriname (Dok : Nationaal Archief)
Mbakyu Ardjati putri dari Sakiim ini berangkat bersamaan dengan Bangsawikrama, yaitu pada 15-8-1927 melalui Batavia dengan kapal Madioen IV.  Ia juga pada perkebunan yang sama dengan Bangsawikrama dan Karwan, yaitu, Marienburg en Zoelen.

Bok Bangsawikarta, Perempuan Purbalingga di Suriname (Dok : Nationaal Archief)
Selain itu ada Bok Bangsawikarta, saya kira ini istrinya Bangsawikrama ternyata beda.. hehe. Ibu ini asal Desa Karadjambe (Saat ini masuk Kecamatan Padamara). Ia merupakan anak Tjarmi yang pergi ke Suriname saat usia 26 tahun.

Ia berangkat via Tandjong Priok pada 12-4-1926 dengan kapal Sitoebondo II. Bok Bangsawikarta ini kemudian bekerja di perkebunan tebu Waterloo & Hazaard, berbeda dengan Kasim, Karwan maupun Bangsawikrama dan Ardjati.

Hmmh, saya sarikan data 5 orang dulu saja ya. Kalau saya tulis semua bisa sampai lebaran ini belum kelar... hehe.

Sebagai catatan, menurut saya, ini sangat menarik. Imigran dari 'Bumi Perwira' di Suriname sejumlah 565 orang di National Archief itu datanya lengkap dan ada fotonya. Sebuah datanya cukup detail tentang salah satu fragmen sejarah di Purbalingga

Mungkin, berbekal data itu, ada kerabat yang di Purbalingga bisa melacak keberadaan mereka, bersilaturahmi, anjangsana dan barangkali ada keluarga yang terpisah bisa berjumpa kembali.

Kalau ada yang tertarik bantu saya mendownload, mentranslate dan merekap semua data orang Purbalingga di Suriname itu hubungi yaa... hehe.

Ahai.. serr.. 

Catatan :
Semua data dan foto dari laman National Archief Belanda

igo saputra Orang yang suka berkhayal dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan. Jangan berhenti berimaji..

5 Responses to "Orang-Orang Purbalingga di Suriname"

Unknown said...

Bok kalau d Bali artinya Mbak atau kakak perempuan..

mbah jho said...

nuwunsewu penulis,, coba carikan nama2 orang blater kec kalimanah yg hijrah ke suriname..

igo saputra said...

betul... mirip dengan di Jawa.. cuma kalau kita mbok..

igo saputra said...

mbah jho : ada mbah org blater yg kesana..

mbah jho said...

min,,tolong cari tau nama2 orang blater yg dibawa ke suriname,kakek buyut saya dr ibu dibawa kesana,, untuk nama kakek buyut saya,akan saya cari tahu dulu..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel