Relief Uit Poerbolinggo

Relief Uit Poerbolinggo (Koleksi Digital Perpustakaan Leiden University)
Kadang iseng-iseng itu berhadiah, tak hanya kuis juga soal riset-riset sejarah yang saya lakukan. Misal, untuk menelusuri data dan informasi historia di Bumi Perwira di dunia maya, saya masukin kata-kata kunci berbau purbalingga di pencarian google maupun kolom zoeken (mencari) atau onderzoeken (menginvestigasi) di situs-situs Belanda penyedia data-data sejarah. Resultanten alias hasilnya kadang info-info menarik yang tidak terduga.

Contohnya, informasi tentang Prasasti Bukateja malah saya peroleh ketika riset soal arti relief di Tugu Lancip Bobotsari. Alurnya gini, pada Tugu Lancip ada relief Budha, saya cari posisi-posisi Budha (mudra), kemudian ada mudra Bodhisattva Avalokiteswara yang menghubungkan seorang peneliti bernama Prof. J.G. de Casparis yang getol meneliti candi-candi di Hindia Belanda. Nah, profesor itu ternyata pernah meneliti lempeng emas berelief yang berasal dari Bukateja. Jadilah saya, ngulik-ngulik artefak berharga yang disebut dengan Prasasti Bukateja itu.

Cerita mengenai Prasasti Bukateja bisa dibaca di sini. Adapun mengenai Tugu Lancip bisa dibaca di sini.

Begitu pula soal foto-foto eklusif Serdadu Belanda yang pernah bertugas di Purbalingga bernama P.A Tazelaar yang dimuat di blog tentang perang dunia kedua, juga foto-foto yang menggambarkan sepakterjang Bataliyon Friesland di Bumi Perwira.

Kemarin, saya sebenarnya cari-cari artefak apa yang kira-kira disimpan di Museum Nasional. Eh, malah dapetnya informasi mengenai Mas Pirngadie, seorang pelukis, ilustrator sekaligus etnografis berkelas dunia yang berasal dari Desa Pekiringan, Karangmoncol, Purbalingga.

Artikel mengenai Mas Pirngadie bisa dibaca di sini

Upaya itu tak sia-sia juga, sebab, ternyata ada juga relief asal Purbalingga yang disimpan di Museum Nasional. Namun, info itu saya dapatkan justru dari data koleksi digital perpustakaan Universiteit Leiden.

Judulnya, Relief uit Poerbolinggo. Benda itu bertanda rak (shelfmark) KITLV 162132. Fotonya diambil dan dipublikasikan pertama kali tahun 1890 dan dicetak circa 1965. Keteranganya ‘Object bevindt zich in het Museum Nasional te Jakarta : benda itu kini disimpan di Musem Nasional Jakarta’. Kemudian, tak ada inskripsi atau tulisan pada lempengan relief tersebut.

Sayang, tak ada data mengenai ukuran, material/bahan yang digunakan, keterangan gambar serta perkiraan dari era apa relief itu berasal.

Namun, jika merujuk ke bahan dan bentuknya mirip dua arca yang ditemukan di Bukateja. Materialnya, saat saya pakai aplikasi colorize yang digunakan untuk merestorasi foto-foto jadul, meski hasilnya kurang jelas tampak keemasan. Maklum, aplikasi gratisan.. hehe.

Relief Uit Poerbolinggo dengan Aplikasi Colorize
Kalau bentuknya seperti relief dewa-dewi atau pasangan raja dan ratu. Sebelah kiri pakai kain sebatas dengkul yang merupakan dewa / raja, sebelah kanannya berkain sampai mata kaki itu dewi / ratu. Keduanya memakai mahkota tinggi menjulng dipayungi oleh bunga teratai yang dikultuskan dalam ritus Agama Budha.

Ah, tapi kalau diperhatikan baik-baik dan dengan seksama wajahnya kok kaya cowo dua-duanya ya.. payudaranya juga tak penuh, tak seperti relief dewi atau putri kerajaan yang biasanya digambarkan sintal.


Lalu, pada era apakah relief itu berasal? Jika satu era dengan Prasasti Bukateja maka berasal dari era Mataram Kuno. Itu dugaan..


Syemm, data relief itu di Museum Nasional juga tidak ketemu (apa memang tidak ada). Semoga, segera bisa berkunjung kesana tak ubek-ubek mengenai data artefak dari Purbalingga itu.


Uniknya, foto relief itu digunakan di Wikipedia sebagai foto dari Prasasti Bukateja. Padahal, jelas menurut data pada Leiden Univesity lempengan itu tidak ada inkripsi apapun. Lempengan emas berelief yang disebut dengan Prasasti Bukateja adalah di bawah ini yang ada inskripsi alias goresan tulisannya.

Prasasti Bukateja (Foto : Arlo Griffith di www.anangpaser.wordpress.com)
Jelas pada keterangannya disebutkan : Statue of Nandiswara with an inscription on the right side of the back piece.

Begitu kira-kira lur, artefak bersejarah dari Purbalingga. Sayangnya, tak banyak penelitian mendalam mengenai peninggalan bersejarah di Purbalingga sehingga banyak yang masih menjadi misteriii...


Sumber :


Perpustakaan Digital Universiteit Leiden (www.leidenuniv.nl)

 

igo saputra Orang yang suka berkhayal dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan. Jangan berhenti berimaji..

0 Response to "Relief Uit Poerbolinggo"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel