Kisah Mr. Akerson, 'Guru Inggris' Tenggelam di Sungai Klawing

Seri Cerita Sejarah Purbalingga

Purbalingga
Telegram yang mengabarkan meninggalnya Leroy Lind Akerson di Purbalingga
Sebuah telegram mengabarkan berita duka yang terjadi pada Jumat, 17 Juni 1921 di Purbalingga kepada Kantor Pusat Methodist Episcopal Missionary Asia Tenggara yang ada di Malaysia. Salah seorang guru sekaligus misionaris mereka yang tengah bertugas di Purbalingga meninggal dunia akibat tenggelam di Sungai Klawing.

Guru itu bernama Mr. Leroy Lind Akerson, seorang pengajar Bahasa Inggris di Gan English School, sekolah khusus anak-anak Tionghoa di Purbalingga. Warga negara Amerika Serikat  namun dikenal sebagai 'Guru Inggris' itu datang ke Purbalingga karena permintaan Gan Tian Koeij, Tokoh Tionghoa Purbalingga kepada Methodist Missionary Cabang Hindia Belanda yang ada di Buitenzorg, Bogor.

Pada warta telegram tersebut diceritakan bahwa kejadian naas itu terjadi saat Mr.Akerson bersama para siswa Gan English School tengah berpesiar di Sungai Klawing. Saat itu, Pak Guru tengah sarapan pagi, sementara anak didiknya tengah bermain sampan bambu di tengah sungai. Tiba-tiba salah satu muridnya yang bernama Gan Koen Djin, tercebur sungai dan tenggelam.

Sebagai guru yang bertanggung jawab, Ia kemudian mencoba menyelamatkan muridnya. Malang, mereka tenggelam dan tak dapat melawan arus sungai terbesar di Purbalingga itu. Warga yang datang memberikan pertolongan hanya dapat menemukan Gan Koen Djin, tidak dengan Akerson. Jenazahnya baru ditemukan dua hari kemudian.

Diceritakan lebih lanjut, jenazahnya diurus oleh rumah sakit misionaris Belanda (dugaan saya Rumah Sakit Zending alias RS Trenggiling) oleh Dr. Vogelsang dan asistennya. Penghormatan dilakukan di dalam chapel yang ada di rumah sakit tersebut.

Kemudian, Akerson dimakamkan di pemakaman keluarga besar Gan Tian Koeij di Bong Cina, Sawangan, Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari. Makam ini merupakan satu-satunya makam warga negara asing di tempat tersebut. Warga setempat mengenalnya sebagai 'Makam Kabangan' atau 'Makam Guru Inggris'. Makam Kabangan mungkin merujuk pada Akerson yang bule dan berambut pirang, kalau Makam Guru Inggris karena profesinya saat mengajar di Gan English School.

Makam Leroy Lind Akerson di Bong Cina, Sawangan, Purbalingga
Sebuah surat balasan dari Malaysia menyatakan duka cita penuh terhadap salah satu anggota terbaiknya itu. Pimpinannya di Malaysia memberikan sebuah kata sambutan untuknya : 
Greater love hath no man than this, tha he gave his life for his friends”

Biodata Singkat Akerson

Leroy Lind Akerson lahir di Keokuk, Iowa, Amerika Serikat pada 1 Februari 1892. Berarti saat Ia meninggal di Purbalingga, umurnya masih sangat muda, baru 29 tahun. Ia merupakan putra dari Peter Akerson dan memulai ikut menjadi volunteer misionaris sejak 1 Agustus 1916. Sebelum ke Hindia Belanda, Ia bertugas di Gereja Methodist Malaysia.

Akerson kemudian tiba di Bogor pada 1 Februari 1920, lalu bertugas di Purbalingga. Setahun lebih 4 bulan kemudian terjadilah peristiwa naas yang merenggut nyawanya itu.

Biodata Leroy Lind Akerson
Lalu, dimanakah letak Gan English School? 

Berdasarkan informasi dari Ketua Masyarakat Tionghoa Purbalingga Kris Hauw, sekolah itu menempati bangunan yang sekarang ada di sebelah pojok barat-utara Tugu Knalpot, Kelurahan Purbalingga Lor. Saat ini, bangunan tersebut sudah tidak bersisa.

Kisah Mr Akerson di Purbalingga menunjukkan satu hal menarik. Ternyata, sejak hampir 100 tahun lalu, ada warga Tanah Perwira ini yang sudah sadar penddikan berbahasa internasional, khususnya Bahasa Inggris. Keren kaan? hehe..

Sst, rika teyeng Bahasa Inggris ora lur?? I Love You pokoke lah...

Sumber tulisan dan foto :
1.    Arsip Biodata Leroy Lind Akerson disini
2.    Materi paparan diskusi Bangunan Bersejarah di Purbalingga dan Ceritanya yang disusun oleh penulis
3.    Blog Anita Wiryo Raharjo disini


igo saputra Orang yang suka berkhayal dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan. Jangan berhenti berimaji..

1 Response to "Kisah Mr. Akerson, 'Guru Inggris' Tenggelam di Sungai Klawing"

Unknown said...

Saudara Igo Saputra... cerita an da diatas bvanyak info yg salah. akerson tidak hanya mengajar bahasa Inggris, tapi mengajar sekolah dasar, SMP,SMA di Gan English School. yg letaknya dulu di Jln Serang (Jl Jend Panjaitan sekarang) digedung yg dinamakan Omah Wetan oleh Fm Gan. Rumah itu milik kakek saya, Gan Thian Pie, dan Gan English school itu didirikan bersama dengan saudara2 Gan Thians (sepupu kakek saya) untuk tempat sekolah anak2 Gan Thians sekitar thn 1910-1923. Akerson sendiri di dapat melalui gereja Methodist di Singapore. Jadi bukan cuma oleh Gan Thian Koeij. Dan kuburannya Akerson juga di kuburan orang2 China di Poerbalingga, agak diatas, malah letaknya agak jauh dari kuburan Gan Thian Koeij. Dia dikubur dekat paman2 saya, Gan Koen To dan Gan Koen Liem.

Saya sendiri sedang mencari family Leroy Akerson yg mungkin tidak mengetahui dimana kuburan Akerson, sebab di weblink nya ditulis dia dikuburkan di Probolinggo, bukan Poerbalingga.

Kalau saudara mau menulis reaksi ke saya, email saya ada dibawah ini.

Gan Swan Lie, Meriaty Subroto
Delft, the Netherlands.
meriaty.subroto@gmail.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel