Kiye, Keturunan 'Wong Kertanegara' Nang Rotterdam

Searah Jarum Jam : Lasijah, Soekiah dan Soekram Madiksan beserta Istri (Keturunan Imigran Suriname). Photo Collage by Igo Saputra
“Salam kenal Mas Saputra, aku mangon neng blanda rotterdam aku asli Nickerie Suriname mbahku asli Purbalinga tana jowo nama Soekiha Kramawitana mama ku Sariya Kramawitana uku putu generasi 2 pingen contak familie purulinga indonesia via facebook mesenger Gusti mberkahi blessings songko Rotterdam”

Pesan dengan bahasa gado-gado dan kalimat yang terdengar aneh itu masuk melalui Facebook Messenger. Pengirimnya seseorang yang baru saya terima permintaan pertemanan di FB, namanya ‘njawani’ Soekram Madiksan tetapi tinggal di Rotterdam, Belanda.

Pesannya pun saya respon dan kami berbincang hangat lintas benua.

Pak Soekram ternyata keturunan Wong Purbalingga yang dibawa oleh Belanda ke Suriname. Ia masih mempunyai hubungan saudara dengan Stephanie Kramawitana, sesama keturunan imigran Purbalingga yang nenek moyangnya berasal dari Depok, Kedungwuluh, Kalimanah.

Kisah Stephanie dan pencarian keluarganya sudah pernah saya tulis sebelumnya yang bisa di baca di link ini.

Nah, Nenek Soekram Madiksan adalah orang Kertanegara. Saya menelusuri di pangkalan data di laman Nationaal Archief Belanda dan Soekram mengkonfirmasinya.

Bok Madiksan alias Lasijah (Dok : Nationaal Archief)
Berdasarkan informasi yang tertera, Ia bernama Lasijah alias Bok Madiksan. Ciri fisiknya tinggi badan 146 cm dan ada pigmen noda di pipi kiri. Lasijah beragama Islam. Ia dibawa ke Suriname oleh Belanda saat berumur 20 tahun.

Titik keberangkatannya dari Pelabuhan Batavia pada 6 Juni 1927 dengan Kapal Kangean yang mendarat di Paramaribo. Lasijah dibawa oleh agen N.V. Nickerie Sugar Estate & Co Limited. Kemudian dipekerjakan di Perkebunan Waterloo & Hazard dengan kode kontrak AE65 yang berlaku mulai 18 Juli 1927 sampai 18 Juli 1932.


Lasijah tercatat berasal dari Gewest Banjoemas, Afdeling Poerbolinggo, District Bobotsari, Dorp Kertanegara.


Ia tidak dikembalikan ke kampung halamannya dan kemudian berkeluarga di Suriname dengan seseorang bernama Madiksan. Lasijah memiliki dua orang anak yaitu Tolib yang lahir pada 21 Oktober 1928 dan Sarman yang lahir pada 18 Agustus 1931. Keduanya lahir di Nickerie.


Tolib Madiksan ini menikah dengan Sariyah sesama anak imigran dari Purbalingga. Sariyah adalah anak Soekiah yang berasal dari Depok. Nah, Soekiah merupakan nenek buyut dari Stephanie Kramawitana. Kakeknya Slamet Kramawitana adik dari Sariyah.


“Mba Stephanie ponakanku mas, ma ku putrani mbah Soekhia Kramawitana,” katanya.


Tolib Madiksan (Keturunan Kertanagara) dan Sariyah Kramawitana (Keturunan Kedungwuluh) inilah yang menurunkan Soekram Madiksan. Ia lahir di Nickerie dan menikah dengan sesama keturunan imgran Jawa di Suriname yaitu Wakijem Wongsojono. Mereka memiliki 2 orang anak.


Keluarga ini kemudian berpindah ke Belanda pada tahun 1984. Mereka tinggal di Rotterdam hingga kini.


Uniknya, Pak Soekram ini masih memegang teguh kebudayaan Jawa. Selain nama yang masih njawani dan bisa berbahasa banyumasan, meskipun gado-gado, Ia juga suka sekali lagu campur sari.


Pak Soekram, meniko lagu Kangen Nickerie saking Mbah Didi Kempot. Tariiikkkk....


Sepine wengi iki
Neng kene aku ngenteni
Kesuwen-suwene wis pirang sasi
Neng Nickerie kowe ra bali
Opo aku salah
Naliko urip sak omah

Rembulan sing ngilo ono segoro
Padhangono ati kulo
Pujaan hatiku ra teko-teko
Neng Nickerie lali kulo
Opo aku salah
Naliko urip sak omah

Aku nangis, aku kangen
Janjine biyen kowe seneng
Neng Nickerie tak enteni
Gek muliho neng kene aku ngenteni

Rembulan sing ngilo ono segoro
Padhangono ati kulo
Pujaan…


Dipun tunggu teng Purbalingga njiihh.... serrr

Kota Nickerie, Suriname (Doc : Booking.com)
Catatan :

Berdasarkan data Contractarbeiders Uit Java 1890-1930 di Nationaal Archief, jumlah imigran dari Jawa mencapai 33 ribu orang. Sepanjang penelusuran saya, ada 565 orang dari Gewest (wilayah) Banjoemas, Afdeling (Kabupaten) Poerbolinggo

 

Saat ini, berdasarkan data wikipedia, populasi keturunan Jawa di Suriname sekitar 8,5 persen dari total penduduk. Jumlahnya sekitar 40 ribu orang. Mereka banyak yang masih menjalankan kebudayaan Jawa. Misalnya, menggunakan nama keluarganya, berbahasa Jawa dan nguri-nguri tradisi leluhurnya..

igo saputra Orang yang suka berkhayal dan berusaha membuatnya menjadi kenyataan. Jangan berhenti berimaji..

0 Response to " Kiye, Keturunan 'Wong Kertanegara' Nang Rotterdam"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel